Bahasa Cinta Versi Cewek

Bahasa Cinta Versi Cewek, Tahap PeDeKaTe


Soal cinta - meski gampang diucapkan, kadang-kadang jadi masalah hanya
karena 'perbedaan' bahasa. Maklum deh, katanya kan cowok dan cewek berasal
dari planet yang berbeda. Menurut pandangan cowok, bahasa cewek susah
dimengerti, sementara menurut cewek, si cowok aja yang susah diajak
ngomong.
Nah, untuk membantu cowok-cowok yang punya masalah dalam hal itu, di
bawah ini ada penjelasannya, lengkap dengan tahap-tahap pacaran.
Tahap mengajak kencan
Kata cewek: "Saya sudah punya pacar."
Artinya: Belum tentu saya sudah punya pacar, tapi kamu tidak punya harapan
sama sekali jadi pacar saya.
Kata cewek: "Aku nggak punya telepon soalnya baru aja pindah rumah."
Artinya: Aku punya telepon, pager dan ponsel, tapi nggak mau ngasih tahu
kamu.
Kata cewek: "Saya suka film-film Sean Connery. Favorit kamu siapa?"
Artinya: Aku ingin tahu lebih banyak tentang kamu, jadi bilang dong kalau ...
Meski begitu, biarpun sang cewek memberi respons yang negatif, belum tentu ia
tidak berminat. Bisa jadi ia cuma sedang jual mahal, atau lagi malas diajak
kencan. Anda tetap masih bisa mencoba lagi. (dhanie)


Bahasa Cinta Versi Cewek, Tahap Kencan
Biar pendekatan dibilang sudah berhasil, dan si cewek kayaknya sudah suka,
tetap saja banyak cowok yang masih kebingungan menginterpretasikan katakata
cewek. Biar nggak bikin bete, ini dia beberapa kalimat yang perlu diketahui:
Kata cewek: "Jangan pergi ke tempat yang ramai, ya."
Artinya: Aku ingin mengenal kamu lebih baik, jadi mari kita pergi ke tempat di
mana kita bisa bicara.
Kata cewek: "Bagaimana penampilanku?"
Artinya: Apakah kamu pandai memuji?
Kata cewek: "Aku nggak minum alkohol."
Artinya: Aku tidak mau kehilangan kontrol dan melakukan hal yang bodoh pada
kencan pertama.
Kata cewek: "Pacar kamu yang terakhir kayak gimana, sih?"
Artinya: Siapa lebih oke, mantan cewekmu atau aku?
Kata cewek: "Apa yang kamu cari dari seorang wanita?"
Artinya: Apakah aku memenuhi kriteriamu? (dhanie)


Bahasa Cinta Membuat Panjang Umur!
Kasih sayang dan perhatian dapat mengurangi risiko penyakit jantung, demikian
hasil studi yang dilakukan di Amerika. Benar, lho! Hal itu dapat dijelaskan secara
ilmiah. Menurut Janice Kiecolt-Glaser, PhD, dosen dan Direktur Kesehatan
Psikologi di Ohio State University College of Medicine, kasih sayang dapat
menjaga hormon stres tetap rendah. Kalimat-kalimat manis dan kehangatan juga
dapat mengurangi beban keseharian.
Studi ini menunjukkan bahwa bahasa mempengaruhi tingkat cortisol yang
merupakan hormon pengendali stres yang mempengaruhi tekanan darah.
Tekanan darah yang tinggi akan meningkatkan stress. Menurut Kiecolt-Glaser,
wanita cenderung memiliki cortisol yang lebih tinggi dibanding pria.
"Dengan tingkat cortisol tinggi (2-3 kali normal), wanita memiliki kecenderungan
cerai setelah 10 tahun pernikahan," katanya. Sebenarnya hal ini masih
merupakan kesimpulan kasar, tetapi percaya atau tidak, dalam studi yang
dilakukan selama sepuluh tahun itu terbukti bahwa wanita dengan cortisol tinggi
bisa cerai lebih dari dua kali. Hmm...
Tingkat cortisol pada pria tidak seperti yang diduga. Pria memiliki respons yang
lebih lambat, lama dan pendek terhadap masalah-masalah yang diterimanya,
termasuk masalah pernikahan. Mungkin karena sikapnya yang lebih cuek
dibanding wanita.
Direktur Center for Relationship Therapy di Atlanta, David Woodsfellow,
mengatakan bahwa masalah pernikahan memang dapat meningkatkan stres,
baik pada pria maupun wanita. "Oleh sebab itu, untuk meredam masalah
pernikahan, ada baiknya apabila pasangan mempertahankan komunikasi yang
baik," kata Woodsfellow.
Menurutnya, setiap orang memang memiliki pandangan dan prinsip berbedabeda,
tetapi mereka harus mulai menanggalkan ego dan sifat buruk masihmasing
begitu bersatu dalam ikatan pernikahan. "Setelah menikah, Anda harus
rela berbagi makanan, malam, kesibukan, liburan dan ranjang! Kalau dilakukan
dengan baik, hal itu dapat mengurangi beban stres," kata Woodsfellow.
Kendati urusan umur ada di tangan Tuhan, tetapi secara medis, tingkat stres
yang rendah bisa mengurangi risiko terjangkitnya penyakit-penyakit mematikan.
Mangkanye, bae-bae ya mpok dan abang! (imaulana)